Ibu



Waktu itu, ceritanya saya akan kembali merantau ke Depok. Saya memang sudah dibiasakan tinggal jauh dari orang tua semenjak SMA. Tapi, entah kenapa, setiap akan berpisah dengan ibu, saya selalu menangis. Saya tentu tidak menangis di hadapan ibu, biasanya air mata saya tumpah ketika saya sudah berada di dalam bus. Pernah, saya sampai ditawari tissue sama petugas di bus karena saya ketauan menangis. Malu sih sebenarnya, usia hampir seperempat abad, tapi tiap akan pergi jauh dari ibu, selalu menangis. Tapi... ya mau gimana lagi, anaknya emang paling ga bisa nahan nangis. Hehe.

Sejak saya SMA sampai saya kuliah S2, setiap saya akan berpamitan, ibu biasanya akan selalu memeluk saya, mencium kening dan pipi saya. Ibu juga akan selalu mengingatkan saya agar rajin belajar, rajin solat dan rajin mengaji.

Hari ini, entah kenapa rasanya rindu sekali dengan ibu. Rindu dimintai tolong diantar kerja. Rindu dimintai tolong ditemani belanja ke pasar. Rindu dimintai tolong untuk ditemani mengambil uang di ATM. Rindu dibeliin baju dan sepatu. Rindu dicium sama ibu setiap kali ibu membangunkan saya dari tidur. Rindu diomelin setiap saya tidak mau menuruti perintah ibu. Rindu diajak bercerita sama ibu. 

Ibu, melalui tulisan ini mbak icah ingin bilang bahwa mbak icah rindu. Melalui tulisan ini pula, mbak icah ingin menyampaikan terimakasih.

Ibu...

Terimakasih karena selalu mengingatkan mbak icah untuk selalu solat dan mengaji. Untuk selalu rajin belajar. Untuk selalu bermanfaat bagi sesama.

Terimakasih untuk setiap cinta dan kasih sayang yang tidak pernah putus. 

Terimakasih karena sudah memaafkan setiap kesalahan bahkan sebelum mbak icah meminta maaf.

Terimakasih karena selalu mendoakan mbak icah di setiap sujud terakhir solat, di sepertiga malam, sebelum fajar, sepenggalan siang, semenjelang petang, di waktu hujan, di antara azan dan iqomah, di setiap waktu. 

Ibu, betapa mbak icah yang sekarang adalah berkat doa-doa ibu. 

Ibu...

Mbak icah janji akan selalu berusaha menjadi jawaban dari setiap doa-doa ibu.

Mbak icah janji akan selalu bersyukur dan berbahagi.

Mbak icah janji akan menjadi anak yang solehah, istri yang solehah dan ibu yang solehah.

Mbak icah janji akan menjadi manusia yang bermanfaat. 

Ibu...

Mbak icah ga pernah bisa janji untuk selalu ada di samping ibu. Tapi Allah akan selalu ada untuk ibu. Kasih sayang Allah akan selalu bersama ibu. Semoga ibu berbahagia selalu.

Depok, 26 Januari 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Kopi : Ambisi atau Hati

Belum Saatnya Berhenti